Apa tanggapan bapak tentang PP 37/2006 ?
Saya mencoba bersikap pertengahan : keberadaan PP yang mengatur Tunjangan Komunikasi intensif/operasional dewan perlu untuk mendorong meningkatkan kinerja dewan,
namun yang perlu dikaji ulang/ revisi adalah terkait rapelan tahun 2006 dan besaran TKI tersebut, apakah tidak menimbulkan permasalahan hukum, sosial dll dikemudian hari ? mengingat wakil rakyat juga perlu mencermati dan memiliki sensifitas terhadap kondisi masyarakat umumnya yang masih dalam kiondisi memprihatinkan, disamping secara khusus kondisi daerah kabupaten Kudus sekarang ini dalam kondisi deficit /banyak utang.
Apakah Bapak sudah menerima rapelan tunjangan tersebut?
Sudah, masih utuh sekarang disimpan di Bank sesuai instruksi DPP PKS tidak boleh digunakan aleg dan siap untuk dikembalikan ke Kas daerah sambil menunggu kajian/hasil revisi PP tersebut oleh Pemerintah.
Bagaimana Bapak mengatur waktu?
Masalah pengaturan waktu saya lakukan dengan manajemen/pembagian fungsi peran, melihat prioritas kegiatan, pembagian tugas bersama dan belajar pengalaman kegiatan masa lalu.
Dengan banyaknya agenda kegiatan luar rumah memang mengurangi kuantitas waktu untuk keluarga, tapi alhamdulilah bisa dikompensasi dengan kualitas membangun didalam keluarga maupun pemahaman terhadap fungsi peran masing-masing anggota keluarga.
Pukul berapa Bapak berada di kantor dewan?
Kekantor dewan hampir setiap hari, antara jam 9-14.00. Terlebih apabila ada pembahasan RAPBD sering dilanjutkan pada malam hari 19.30-23.00
Sudah berapa lama Bapak menjadi Aleg PKS?
Terhitung dilantik Agustus 2004 sampai Februari 2007, berarti sudah 2,5 tahun (30 bulan) atau ½ waktu periode dewan. Kinerja dewan : cukup baik, terutama bila ada kunjungan kerja agak bersemangat tapi untuk rapat-rapat didewan masih sering diwarnai keterlambatan datang atau permulaan rapat yang molor dari jadwal.
Bagaimana Bapak bersikap sebagai Aleg yang tentunya banyak sekali tantangannya?
DPRD adalah lembaga yang sarat dengan berbagai kepentingan baik yang politis maupun pragmatis. FPKS mencoba mengadakan komunikasi dan menjalin hubungan baik (musyarokah) dengan semua stakeholder/pihak-pihak terkait terhadap aspirasi masyarakat dengan tetap berpegang pada aturan-aturan yang normatif dan sesuai peraturan perundang-undangan. Adanya hambatan dan tantangan yang ada seperti : berbenturannya berbagai kepentingan kelompok/individu anggota dewan, peraturan perundangan yang sering berubah dll kita sikapi dengan mencoba terus belajar dan mengembangkan pola-pola komunikasi termasuk –alhamdulillh- dengan bantuan media massa- tetap mewacanakan pikiran-pikiran kritis dan membangun kepada opini/aspirasi yang ada.
Bagaimana Bapak menyikapi perbedaan pendapat sesama anggota Dewan?
Perbedaan pendapat yang bersifat mengarah baik /konstruktif saya anggap sebagai tambahan ilmu/pengalaman, sedangkan yang bermotif menyimpang dari norma kebenaran lazimnya saya mencoba memahami dan tetap mencoba memberi masukan maupun dialog/diskusi. Aleg di DPRD sangat beragam asalnya partainya tentu memiliki visi, misi dan cara pandang yang berbeda-beda pula terhadap suatu permasalahan. Disinilah sikap-sikap demokratis sering aleg diuji dan secara umum hubungan antar aleg di DPRD Kudus cukup kondusif
Biodata
Nama : dr H Bahana Sugiri
Alamat : Jl. Siliwangi Rt 5/7 Jekulo Kudus
Tempat/Tgl Lahir : Wonosobo, 19 Juli 1972
Nama Istri : dr Hj. Agustin Faizah
Jumlah anak : 1 (satu)
Nama Anak : Hilmi Al Faruqi
Pekerjaan : Aleg, Dosen di Akper Krida Husada dan Dosen di
STIKES Cendekia Utama Kudus.
Jabatan dipartai : Ketua DPD PKS periode 2006 – 2010
Pengalaman organisasi : Ketua Bidang Kebijakan Publik PK 2004-2006
Motto : Dapat bermanfaat bagi banyak manusia dan tetap terus
belajar.
